Analisis pasang surut telah
banyak dilakukan, pada umumnya analisa pasang surut dikenal cara konvensional
dan metode Admiralty (Pasaribu dkk, 2022). Serta telah
banyak di kembangkan oleh para peneliti dan akademisi. Metode klasik
memiliki keterbatasan dalam fleksibelitas dan akurasi ketika diterapkan pada
data dengan durasi panjang sehingga akan membutuhkan lebih banyak waktu.
Sebagai alternatif, UTIDE
(Unified Tidal Analysis and Prediction) yang dikembangkan oleh Daniel L.
Codiga (2011) dan telah hadi sebagai Pustaka berbasis python dengan pendekatan
analisis harmonik secara numerik dan modern. Pustaka UTIDE dapat
melakukan dekomposisi sinyal pasang surut dan memprediksi pasang surut dimasa
depan, namun implemntasi UTIDE memerlukan kemampuan teknis dalam
pemrogaman python dan tidak semua pihak menguasai.
Keterbatasan dalam kemampuan teknis pemrogaman tersebut ,diperlukan upaya membangun aplikasi untuk mempermudah dalam melakukan analisa pasang surut. Implementasi Pustaka UTIDE dikembangkan dalam sebuah aplikasi berbasis web dengan menggunakan Framework Sreamlit dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk membantu dalam penyusunan dan mempercepat proses pembuatan aplikasi.
METODE
A.
Analisa Pasang Surut
Data pasang surut diperoleh
dari hasil prediksi yang berlokasi di Meulaboh dengan koordinat : 04 07 38.74 U
96 07 54.48 T, dimana data ini merupakan prediksi yang dilakukan oleh Pusat
Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut Jakarta yang dibukukan dengan judul “Tabel
Pasang Surut Kepulauan Indonesia 2025” dan data yang diambil pada tanggal 01 – 29
Januari 2025 (Pasang Surut Observasi), dimana dalam analisa pasang surut menggunakan 29 piantan
B.
Analisis Pasang Surut
Analisa pasang surut dilakukan
dengan memanfaatkan armoni UTIDE dan metode Admiralty, Pustaka UTIDE diakses
dengan memanfaatkan software python. Dalam penyusunan script ini menggunakan Framework
Stramlit untuk mengimplementasikan Pustaka UTIDE menjadi aplikasi berbasis
web agar tampilan interaktif dan mudah digunakan. Selain itu, metode Admiralty
juga dilakukan sebagai pembanding hasil dari analisa pasang surut dengan UTIDE.
Kedua metode ini menunjukkan
kompenen harmonik, dengan konstanta utama seperti M2, S2, K1, O1, dsb , yang
akan digunakan dalam menghitung nilai formzahl untuk mengetahui tipe pasang
surut dan menghitung nilai elevasi penting. Persamaan nilai Formzahl
berdasarkan Pugh, D. T. (1987) :
Dari
nilai tersebut selanjutnya diklasifikasi sebagai berikut :
0 < F ≤ 0,25 :
Pasang surut harian ganda (semidiurnal)
0,25 < F ≤ 1,50 :
Pasang surut campuran condong ke harian ganda
1,5 < F ≤ 3,0 :
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
F > 3,0 :
Pasang surut harian armoni (diurnal).
Nilai elevasi penting yang
digunakan yakni MSL (Mean Sea Level), LWS (High Water Spring) dan HWS (Low Water Spring), persamaanya
sebagai berikut :
C. Perbandingan UTIDE dengan Metode Admiralty
Komponen harmonik yang
diperoleh dari kedua metode dilakukan prediksi ulang sesuai tanggal pasang
surut observasi dan dilakukan beberapa pengujian untuk melihat akurasi dan
perbedaan dari hasil analisa pasang surut. Pengujian tersebuat terdiri dari
RMSE, Regresi Linear dan ANOVA.
D. Integrasi Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence)
Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) dalam pengembangan aplikasi berbasisi web digunakan secara
selektif sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat pengembangan.
ChatGPT (oleh OpenAI) digunakan sebagai asisten dalam menyusun kode python
terutama dalam menyelesaikan error, fungsi tertentu dan komputasi numerik,
sedangkan Blackbox dimanfaatkan dalam eksplor dan inspirasi dalam penyusunan
streamlit. Namun demikian, seluruh struktur logika perhitungan dan
algoritma utama dirancang langsung oleh peneliti,
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Pasang Surut UTIDE
Tabel 1 Komponen harmonik - UTIDE
|
|
S0 |
M2 |
S2 |
N2 |
K1 |
O1 |
M4 |
MS4 |
K2 |
P1 |
|
A cm |
50 |
14.33 |
6.80 |
3.87 |
8.99 |
6.23 |
1.07 |
0.51 |
2.15 |
2.90 |
|
g° |
|
224.23 |
269.05 |
235.57 |
294.39 |
260.43 |
16.58 |
344.50 |
267.47 |
291.99 |
Tipe pasang surut menunjukkan
tipe pasang
surut campuran condong ke harian ganda, dimana dilihat dari nilai formzahl
sesuai dengan persamaan (1) sebesar 0.7205. Selain tipe pasang surut, didapatkan
nilai MSL sebsar 50 cm, LWS 3.15 cm dan HWS 96.85.
Prediksi pasang surut pada tanggal
sesuai observasi dilakukan untuk melihat akurasi data prediksi dengan cara
pengujian RMSE dan Koefisien Korelasi,
Menurut Goel (2011) Pengujian RMSE dan Koefisien Korelasi digunakan
sebagai kriteria tingkat kesalahan. Nilai RMSE dan Koefisien Korelasi
menunjukkan nilai yang akurat, yakni 3.07 cm dan 0.978 (97.8%). Kedua pengujian tersebut
menunjukkan bahwa kesalah antara data sebesar 3.07 cm dan antara data
oberservasi dengan data prediksi memiliki hubungan yang tinggi sebesar 97.8%.
Pada grafik perbandingan antara data observasi dan data prediksi dengan
metode UTIDE juga menunjukkan hasil yang cukup bagus, diliat pada residual nya
berfluktuatif namun tidak terlalu tinggi serta kesalah tertinggi sebesar 8.36
cm.
Metode admiralty dilakukan
sebagai pembanding dari analisa pasang surut UTIDE (Unified Tidal Analysis
and Prediction) serta data prediksi pasang surut prediksi
dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut Jakarta digunakan sebagai
data observasi. Metode admiralty menghasilkan 9 komponen harmonik yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Komponen harmonik - Metode
Admiralty
|
|
S0 |
M2 |
S2 |
N2 |
K1 |
O1 |
M4 |
MS4 |
K2 |
P1 |
|
A cm |
50 |
14.44 |
6.23 |
4.81 |
8.14 |
4.98 |
1.16 |
0.71 |
1.68 |
2.69 |
|
g° |
|
204.72 |
273.31 |
339.69 |
247.54 |
287.02 |
345.32 |
324.28 |
273.31 |
247.54 |
Komponen harmonik yang diperoleh digunakan sebagai perhitungan selanjutnya yakni nilai formzahl, prediksi pasang surut dan elevasi penting. Nilai formzahl diperoleh sebesar 0.6344 dimana nilai masuk dalam tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda dengan elevasi MSL, LWS dan HWS sebesar : 50 cm, 5.16 cm, dan 94.84 cm. Selnjutnya, merujuk hasil RMSE dan Koefisien Korelasi menunjukkan hasil yang cukup bagus, yakni 8.42 cm dan 0.829 (82.9 %)
Perbandingan ini bertujuan untuk melihat tingkat akurasi dari aplikasi berdasarkan Pustaka UTIDE (Unified Tidal Analysis and Prediction), Adapun rekapitulasi nya sebagai berikut :
Tabel 3 Perbandingan Analisa Pasang Surut Aplikasi UTIDE
dan Metode Admiralty
|
Kategori |
Admiralty |
UTIDE |
||||
|
Komponen Harmonik |
|
A cm |
g° |
A cm |
g° |
|
|
S0 |
50 |
|
50 |
|
||
|
M2 |
14.44 |
204.72 |
14.33 |
224.23 |
||
|
S2 |
6.23 |
273.31 |
6.80 |
269.05 |
||
|
N2 |
4.81 |
339.69 |
3.87 |
235.57 |
||
|
K1 |
8.14 |
247.54 |
8.99 |
294.39 |
||
|
O1 |
4.98 |
287.02 |
6.23 |
260.43 |
||
|
M4 |
1.16 |
345.32 |
1.07 |
16.58 |
||
|
MS4 |
0.71 |
324.28 |
0.51 |
344.50 |
||
|
K2 |
1.68 |
273.31 |
2.15 |
267.47 |
||
|
P1 |
2.69 |
247.54 |
2.90 |
291.99 |
||
|
Nilai Formzahl |
0.6344 |
0.7205 |
||||
|
RMSE (cm) |
8.42 |
3.07 |
||||
|
Koefisien Korelasi |
82.9% |
97.8% |
||||
|
Anova |
P Value < 0.05 |
P Value < 0.05 |
||||
Adapun kesimpulan dari
penelitian ini sebagai berikut :
- Pengembangan aplikasi pasang surut berbasis pustaka UTIDE dengan dukungan kecerdasan buatan berhasil menghasilkan alat analisis yang akurat, efisien, dan mudah digunakan.
- Pustaka UTIDE yang digunakan menunjukkan akurasi yang baik dilihat dari nilai RMSE sebesar 3,07 cm dan koefisien korelasi sebesar 97,8%, yang lebih unggul dibandingkan metode Admiralty dengan RMSE 8,42 cm dan korelasi 82,9%.
- Tipe pasang surut dari kedua metode menunjukkan tipe pasang surut yang sama, yaitu campuran condong ke harian ganda berdasarkan nilai Formzahl
- Hasil uji ANOVA menyimpulkan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara hasil prediksi dari UTIDE, Admiralty, dan data observasi, sehingga keduanya valid digunakan dalam studi pasut.
- Aplikasi UTIDE yang dikembangkan memiliki keunggulan ntegrasi otomatis dari analisis, visualisasi, dan ekspor data dalam platform yang ramah pengguna, dibandingkan metode admiralty
REFERENSI
Codiga, D. L. (2011). Unified tidal analysis and prediction
using the UTide Matlab package. Technical Report 2011-01.
Bowman, W. (n.d.). UTide (Python implementation). GitHub. https://github.com/wesleybowman/UTide
Goel, A. (2011). ANN‐Based Approach for Predicting Rating Curve of
an Indian River. International Scholarly Research Notices, 2011(1),
291370.
Pasaribu, R. P., Sewiko, R., & Arifin, A. (2022). Penerapan
Metode Admiralty Untuk Mengolah Data Pasang Surut Di Perairan Selat
Nasik-Bangka Belitung. Jurnal Ilmiah PLATAX, 10(1),
146-160.
Pugh, D. T. (1987). Tides, surges and mean sea level.
Pusat Hidro-Oseanografi TNI
Angkatan Laut, Tabel Pasang Surut Kepulauan Indonesia 2025, Jakarta, hlm 26.
Yusrana, R. D., Yukandri, Y., Nurdin, N., Pranatawijaya, V. H.,
& Sari, N. N. K. (2024). IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN DALAM PENGEMBANGAN
APLIKASI MOBILE BINARYTALKHUB. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik
Informatika), 8(4), 6075-6081.
💙 Dukung Kami
- 📸 Instagram: @segaragis.id
- 🎵 TikTok: @segaragis
- ▶️ YouTube: segaragis Channel
0 Komentar